LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)2 DAN Al(OH)3 DALAM OBAT MAAG DENGAN
TITRASI ASAM-BASA
Disusun
oleh :
1.
Cindy Paramitha (9)
2.
Donny Segovia Setiawan (10)
3.
Erwin Purnama (11)
4.
Felicia Augusta Wangsa (12)
XI IPA
1
SMA
XAVERIUS 1 JAMBI
MEI
2016
Oleh : Donny Segovia Setiawan
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
penyertaanNya, penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu
Elizabeth selaku guru kimia tepat waktu.
Tak
lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang
terlibat dalam praktikum kali ini. Pertama, terima kasih Kepada Ibu Elizabeth
Tjahjadarmawan yang tak pernah lelah untuk memberikan ilmu yang tentunya sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum kali ini.
Tak
ada gading yang tak retak. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, apabila terdapat kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
oleh penulis. Penulis juga ingin mengucapkan maaf apabila masih terdapat beberapa
kesalahan. Akhir kata, penulis berharap agar laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
Jambi,
13 Mei 2016
Penulis
Oleh : Donny Segovia
TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini
adalah menghitung kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam obat
maag Mylanta dengan cara titrasi asam dan basa serta membandingkan dengan kadar
obat yang tertera pada merek dagang.
Oleh : Felicia Augusta
MANFAAT
Melalui praktikum ini
diperoleh massa dan kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 yang
terdapat dalam satu tablet obat maag. Massa dan kadar Yang diperoleh itu akan
dibandingkan dengan massa dan kadar yaNg tertera pada kemasan obat.
Oleh :
Erwin Purnama
TEORI SINGKAT
Obat maag atau antasida adalah
obat yang mengandung bahan-bahan efektif untuk menetralkan asam di lambung dan
tidak diserap ke dalam tubuh sehingga cukup aman untuk dikonsumsi ( sesuai
dengan anjuran pakai ). Di dalam sediakan antasida umumnya mengandung senyawa
yang dapat menetralkan asam lambung sehingga mengurangi derajat keasaman
lambung. Semakin banyak kadar antasida di dalam obat maag, maka semakin banyak
asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit maag
dengan tuntas.
Zat utama berkhasiat yang
digunakan disebut Magaldrate, yaitu campuran aluminium hidroksida Al(OH)2 dan
magnesium hidroksida Mg(OH)2. Bila masuk ke dalam lambung, campuran
aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida ini sebagian akan dinetralkan
oleh asam lambung, sehingga pH cairan lambung akan naik.
Antasida umumnya merupakan
senyawa yang bersifat basa sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang
terdapat di cairan lambung. Reaksi yang terjadi dari dikonsumsinya antasida
adalah :
Oleh :
Cindy Paramitha
ALAT DAN BAHAN
Ø Alat
§ Timbangan
§ Erlenmeyer
§ Gelas
ukur
§ Pipet
tetes
§ Lumpang
porselen
§ Tissue
§ Kain
lap
Ø Bahan
§ Obat
maag tablet
§ Akuades
§ HCl
§ NaOH
§ Indikator
PP
§ Indikator
BTB
Oleh :
Cindy Paramitha
METODE PENELITIAN
Metode
Menggunakan indikator PP:
1. Foto tablet obat maag (merk dan catat
kadarnya).
3.
Gerus tablet dalam lumpang porselin
sampai halus.
5.
Ambil
10 ml larutan emulsi obat maag dari gelas ukur, lalu masukkan ke dalam
Erlenmeyer.
6.
Tambahkan
10 ml HCl 0,1M ke dalam Erlenmeyer yang terdapat larutan emulsi obat maag,
kocok homogen.
7.
Tambahkan
3 tetes PP ke dalam Erlenmeyer.
8. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1M sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi berwarna pink muda lalu catat volume NaOH yang diperlukan dan jumlah tetes NaOH.
8. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1M sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi berwarna pink muda lalu catat volume NaOH yang diperlukan dan jumlah tetes NaOH.
9.
Lakukan
2 kali pengulangan dan catat hasilnya ke tabel pengamatan.
Menggunakan
Indikator BTB:
1. Foto tablet obat maag (merk dan catat
kadarnya).
2. Timbang 1 butir tablet obat maag
dengan menggunakan alat digital analytic balance (catat massanya).
3.
Gerus tablet dalam lumpang porselin sampai halus.
4. Lalu tuang ke gelas ukur dengan sangat hati-hati dan
tidak tumpah, tambahkan 100 ml air
suling.
5.
Ambil
10 ml larutan emulsi obat maag dari gelas ukur, lalu masukkan ke dalam
Erlenmeyer.
6.
Tambahkan
10 ml HCl 0,1M ke dalam Erlenmeyer yang terdapat larutan emulsi obat maag,
kocok homogen.
7.
Tambahkan
3 tetes BTB ke dalam Erlenmeyer.
8.
Titrasi
dengan larutan NaOH 0,1M sampai terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi hijau muda lalu
catat volume NaOH yang diperlukan dan jumlah tetes NaOH.
9.
Lakukan
2 kali pengulangan dan catat hasilnya ke tabel pengamatan.
Oleh : Felicia Augusta Wangsa
PERHITUNGAN
Menggunakan PP
Oleh : Cindy Paramitha
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Percobaan penetapan kadar
Al(OH)3 dan Mg(OH)2 Pada praktikum kali ini menggunakan
sampel tablet obat Mylanta. Titrasi ini menggunakan PP dan BTB dan dengan
menggunakan NaOH 0,1050M sebagai titian. Titrasi dilakukan masing-masing
sebanyak 2 kali. Pada label antasida tertera kandungan Al(OH)3 dan
Mg(OH)2 masing-masing 200 mg. Berat 1 tablet antasida sendiri ialah
660 mg. Jadi, berdasarkan label yang tertera, salam 1 butir tablet antasida
mengandung 30,3030% aluminium hidroksida dan 30,3030% magnesium hidroksida.
Namun, setelah dilakukan
penelitian, didapat bahwa kandungan Al(OH)3 dan Mg(OH)2 masing-masing
sebesar 22,230775% sampai dengan 28,643706%. Jika dikonversikan menjadi massa
maka menjadi 44,46 hingga 57,28 mg. Hal ini berbeda dengan massa dan persentase
yang tertera pada label. Penyebab perbedaan hasil praktikum dengan data yang
tertera di label ialah kandungan dalam tablet antasida bukan hanya aluminium
hidroksida dan magnesium hidroksida saja, melainkan terdapat filling agent lain
yang membantu pembentukan tablet. Air ditambahkan ke dalam antasida selama
pembuatan berfungsi sebagai pengikat zat maupun filler. Agen pengikat ini
berfungsi untuk mempertahankan bentuk tablet, sedangkan filler berfungsi
sebagai pembentuk tablet agar sesuai ukurannya.
Oleh :
Cindy Paramitha
KESIMPULAN
Tablet
obat maag Mylanta ini mengandung Al(OH)2 dan Mg(OH)2 masing-masing 200gr, dan
berat 1 tablet obat maag ini 660mg. Titrasi obat maag ini menggunakan PP dan
BTB dan dengan menggunakan NaOH 0,1050M sebagai titran.
Dalam
satu butir tablet mengandung 30,3030% Al(OH)2 dan Mg(OH)2 yang
tercantum di dalam label obat maag tersebut, dan setelah dilakukan penelitian
ternyata tablet tersebut mengandung 22,230775% sampai dengan 28,643706% Al(OH)2
dan Mg(OH)2 jika dikonversikan maka massa menjadi 44,46 mg hingga 57,28 mg.
terdapat perbedaan pada hasil praktikum dengan data yang tertera pada label
karena kandungan dalam tablet antasida bukan hanya Al(OH)2 dan
Mg(OH)2 saja, tetapi terdapat filling agent lain yang membantu pembentukan tablet.
Oleh : Felicia Augusta Wangsa
SARAN
1. Obat maag (tablet) dianjurkan
untuk dihaluskan sampai benar-benar halus sperti bubuk sehingga dapat larut
dalam larutan.
2. Ketika sedang meneteskan
larutan NaOH(0,1M) harus dikocok secara pelan - pelan agar larutan NaOH dapat
bereaksi dengan HCl.
3. Pada penetesan larutan NaOH
harus dihitung hingga larutan berubah warna menjadi pink mudah.
4. Pastikan bahwa pipet yang
anda pakai itu BERSIH(steril) agar tidak terkontaminasi.
5. Pada saat menghitung tetesan larutan NaOH
harus dilakukan secara TELITI agar tidak terjadi kesalahan
dalam penghitungan.
6. Pada saat penimbangan berat
obat maag(1 tablet), harus menunggu hingga angkanya tidak berubah lagi.
7. Jagalah kebersihan lingkungan
lab, buanglah sampah pada tempatnya
karena kebersihan itu yang diutamakan.
Oleh : Erwin Purnama
KATA PENUTUP
Kami
selaku tim praktikum dan penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Ibu Elizabeth dan
kawan-kawan kami yang
terus membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum dan laporan
ini tepat waktu. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
semuanya maupun bagi peneliti berikutnya.
Oleh : Donny Segovia Setiawan
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistryofdrizzle.blogspot.co.id/2012/12/analisis-obat-maag.html
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media